Positive Deviance in Nutritional Practices for Two-Year-Olds in Poor Fisherman Families in the Belawan Health Center Area, 2022
Main Article Content
Abstract
The problem of malnutrition is still the main problem faced in human resource development. The problem of growth and development of Baduta is a serious problem because at this age the process of physical and intellectual growth and development is critical. Malnutrition problems mostly occur in poor families but are not caused by poor families who have well-nourished children. The Belawan Community Health Center working area is one of the community health centers with the highest number of cases of malnutrition in Medan City. To overcome this, a program is needed that is believed to be effective and sustainable. One of the existing programs to overcome the problem of malnutrition and malnutrition is positive deviation. This research aims to identify positive behavior in feeding (type of food, processing of food ingredients, mealtimes and method of feeding) of toddlers who are well-nourished in poor fishing families in the Belawan Community Health Center Working Area in 2022. This research method is qualitative research with a narrative approach. Researchers studied individual lives by asking one or several individuals to tell stories about their lives related to positive behavior in feeding well-nourished animals. This information is then retold by the researcher in a narrative chronology. The findings of this research indicate that addressing nutritional challenges in children can be effectively achieved by leveraging the potential and resources within the community. This is done through the identification of positive deviant behaviors, particularly those related to beneficial feeding practices. These practices encompass aspects such as the types of food provided, the methods of food preparation, the timing of meals, and the approach to food administration. Keep up the great work! The way you’re thinking about integrating community strengths is spot-on for creating sustainable solutions.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Acne Nova. Superfood untuk tumbuh kembang bayi yang optimal: Tumbuh kembang anak. Cetakan I Jakarta: F. Media (Imprint Agromedia Pustaka); 2015. Hlm 5.
Alhamda S. Sriyani S. Buku ajar ilmu kesehatan masyarakat: Status gizi. Jakarta: Gramedia. 2015. Hlm 70.
Suchelen L. Jumlah kematian balita didunia turun drastis: Angka kematian bayi. 2013 [diunduh 11 Juli 2014] voice of America. Tersedia dari: http://www.voaindonesia.com.
Ayu B.V, Marenda Z. Buku pintar menu balita: Faktor-faktor yang memengaruhi gizi. Jakarta: PT. Wahyu Media; 2008. Hlm 8.
Tuti Soenardi. Makanan selingan balita: Pola pemberian makan. Jakarta: Pustaka Utama; 2010. Hlm 2012.
Badan Pusat Statistik. Penduduk miskin di Sumatera Utara. 2013 [diunduh 10 September 2015]. Tersedia dari: http://www.bps.go.id.
Badan Pusat Statistik. Kriteria kemiskinan. 2010 [diunduh 10 September 2015]. Tersedia dari: http://www.bps.go.id.
Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Riskesdas; 2013.
Dinkes Kab. Langkat. Profil dinas kesehatan Kabupaten Langkat 2012.Stabat.Dinkes Langkat.2013.
Kelurahan Sei Bilah Barat. Profil Kelurahan Sei Bilah Barat. Sei Lepan. Tahun 2015.
Frisda T. Pengarug positive deviance pada ibu dari keluarga miskin terhadap status gizi anak usia 12-24 bulan di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi tahun 2007. [Tesis] 2008. Paska Sarjana USU. Hlm 36.
Hapitra P. Positive deviance pada status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Astanajapura Kabupaten Cirebon. [Tesis] S2 Kesehatan masyarakat:Yogyakarta; Universitas Gadjah Mada. 2011 Hlm.155.
Core. Perilaku khusus positif/pos gizi: Buku panduan pemulihan yang berkesinambungan bagi anak malnutrisi: Project concern internasional; Jejaring PD-Indonesia. 2003. Hlm 3,4,95,97
Artikel ilmiah. Positive Deviance penyimpangan positif sebagai model dalam mengatasi masalah gizi buruk. [Di unduh diiiiiiiiiiiiii] Studi Pada Masyarakat Bungus Teluk Kabung Kota Padang
Zeatlin M, Hossein G, Mansour M. Positive Deviance in Child Nutrition. Nations University Press. The United Nations University.Tokyo 150, Japan. 1990.
Hayati AW. Gizi bayi: Pemberian makan pada bayi. Jakarta: ECG; 2009. Hlm 7-12
Proverawati A, Asfuah S. Buku ajar gizi untuk kebidanan: Gizi bagi bayi. Yogyakarta: Nuha medika; 2009. Hlm 194.
Sedioetomo AD. Ilmu gizi jilid II: Susunan hidangan sebagai hasil budaya. Jakarta: Dian rakyat; 2009. Cetakan keenam. Hlm 191-198
Erna KW, Proverawati A. Ilmu gizi untuk keperawatan dan gizi kesehatan: Gizi seimbang bagi bayi dan balita. Yogyakarta: Nuha medika; 2013. Cetakan ketiga. Hlm 51-58.
Kartasapoetra, Marsetyo. Ilmu gizi: Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi. Jakarta: PT. Rineka cipta; 2010. Cetakan ketujuh. Hlm:13
Khumaidi. Gizi masyarakat: Perilaku makan. Jakarta: PT. BPK Gunung mulia; 1994. Hlm 80-93
Prabantini D. A to z makanan pendamping: Vitamin dan mineral. Yogyakarta: Andi offset; 2010. Hlm 57-115
Nasar S. Jadwal pemberian makan pada bayi. 2011 [Artikel] Pediatric. [Di unduh tanggal 14 september 2015] IDAI. Tersedia di http://www.idai.or.id.
Kalangi NS. Makanan sebagai suatu system budaya: Prilaku dalam mengkonsumsi makanan. Jakarta: PT Gramedia; 1985. Hlm 42-53.
Santoso S, Ranti SL. Kesehatan dan Gizi: Pengolahan bahan makanan. Jakarta: Rineka Cipta; 2004. hlm 69-73
Michael G. Gizi Kesehatan Masyarakat: Menu dan penyusunan menu. Jakarta: EGC; 2008. Hlm 80-85
Almatier S. Prinsip dasar ilmu gizi: Angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Jakarta: Gramdia pustaka umum; 2004. Hlm. 13- 284-290
Hayati AW. Gizi bayi: Pemberian makan pada bayi. Jakarta: ECG; 2009. Hlm 7-15.
Supariasa IDN, Bakri B. Penilaian status gizi: Status gizi. Jakarta: EGC; 2001. Hlm. 18, 118
Supariasa IDN. Pendidikan dan konsultasi gizi: Gizi untuk balita. Jakarta: EGC; 2012. Hal 14 – 20.
Kusnaidi MA. Akar kemiskinan nelayan: Nelayan tradisonal.Yogyakarta: LkiS; Cetakan kedua. 2008. Hlm 86-90
Bappenas. Evaluasi pelayanan keluarga berencana bagi masyarakat miskin (Keluarga pra sejahtera/KPS dan keluarga sejahtera I/KS I). Direktorat kependudukan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Deputi sumber daya manusia dan kebudayaan. 2010. Hlm. 8-25
Creswel JW. Research design: Reliabilitas, validitas dan generalisabilitas. Cetakan ke tiga. Yogyakarta: Pustaka pelajar; 2013. Hlm 285-287
Moleong LJ. Metode penelitian kualitatif. Revisi ed. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya; 2013.
Sugiyono. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta; 2005.
Erwin. Gear makan ikan: Manfaat ikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2010. Hlm 3-5
Kartika V, Prihartini S, Syaifuddin, Abbas BJ. Pola pemberian makan anak (6-18 bulan) dan hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak keluarga miskin dan tidak miskin. Penelitian gizi dan masyarakat: Bogor; poslitbang gizi. 2000. Hlm 1-7, 23
Ischak NI. Potensi kerang darah terhadap sistem imun seluler dan humoraltikus betina kurang gizi.[Disertasi di unduh tanggal 14 Oktober 2015]. Universitas Negeri Gorontalo. Tersedia di http:repository.ung.or.id 2013. Hlm 76.
Nilawati NS. Hubungan konsumsi ikan dengan perkembangan kognitif anak baduta usia 12-23 bulan di Kecamatan Gandus Kota Palembang . [Tesis di unduh tanggal 16 Oktober 2015]. Palembang; Fakultas Kesehatan Mayarakat UNDIP Semarang. Tersedia di http:eprints.oc.id