Family Food Availability Income and Consumption Patterns Cause Wasting in Toddlers in Martapura Timur District
Main Article Content
Abstract
Asting, a condition characterized by low body weight in toddlers, has a prevalence of 28.94% in Martapura Timur District. This study aimed to explore the relationship between income, food availability, and consumption patterns as factors contributing to wasting among toddlers aged 12-59 months. Using a Cross-Sectional design, data were collected from 45 purposively sampled toddlers through questionnaires, food availability forms, and food frequency forms. Spearman Rank correlation (α=0.05) was employed for data analysis. Findings revealed that most mothers were under 20 or over 35 years old, with junior high school education and predominantly unemployed. Male toddlers were slightly more prevalent, with 82.2% classified as wasting and 17.8% in severe wasting. Low family income (below the minimum wage) was common (71.1%), and food availability ranged from insufficient to barely sufficient. Consumption patterns were largely suboptimal (64.4%), with staple food intake (<150 g/day) limited to rice and corn, animal protein (50 g/day) from eggs only, plant protein (<40 g/day) primarily from tofu, and minimum vegetable consumption (30 g/week of pumpkin, 1-3 times weekly). Statistical analysis indicated significant relationships between family income (p=0.048, r=0.296), food availability (p=0.048, r=0.296), and consumption patterns (ρ=0.002, r=0.455) with wasting. The strongest relationship was found in food availability. Efforts are being made to increase awareness through health centers, encouraging mothers to utilize home yards for food production, enhancing food availability, and improving children's diets. Addressing these factors can help reduce the prevalence of wasting and promote better nutrition in toddlers.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Kementerian Kesehatan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. 2022.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pokok-pokok Renstra Kemenkes 2020-2024. 2020.
UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimate. These new estimates supersede former analyses and results published by UNICEF, WHO and the World Bank Group. 2019.
Bariroh Al Faiqoh R, Kartini Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat A, Kesehatan Masyarakat F. HUBUNGAN KETEHANAN PANGAN KELUARGA DAN TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI DAERAH PESISIR (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang) [Internet]. Vol. 6. 2018. Available from: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Supariasa IDN MBBIF. Penilaian status gizi. ECG; 2012.
Noflidaputri R, Reni G, Sari M. DETERMINAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN WASTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA LABUH KABUPATEN SOLOK SELATAN. Hum Care J. 2022;7(2).
Sairah S, Nurcahyani M, Chandra A. Analisis Penyebab Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini. J Obs J Pendidik Anak Usia Dini. 2023;7(3).
Lailatul M, Ni’mah. C. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting dan Stunting pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indones. 2015;10(2015).
Notoadmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia; 2020.
Paul P, Pennell ML, Lemeshow S. Standardizing the power of the Hosmer-Lemeshow goodness of fit test in large data sets. Stat Med. 2013;32(1):67–80.
Hardiansyah A, Hardinsyah H, Sukandar D. Kesesuaian Konsumsi Pangan Anak Indonesia Dengan Pedoman Gizi Seimbang. Nutr J Gizi, Pangan dan Apl. 2018;1(2):35.
Nurhidayati T, Rosiana H. USIA IBU SAAT HAMIL DAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN. Vol. 1, Midwifery Care Journal. 2020.
Yessi O, Ladaria H, Lumintang J, Paat CJ. KAJIAN SOSIOLOGI TENTANG TINGKAT KESADARAN PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DESA LABUAN KAPELAK KECAMATAN BANGGAI SELATAN KABUPATEN BANGGAI LAUT. Vol. 13. 2020.
Utaminingtyas F, Lestari RM. PENGARUH PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA DENGAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN IBU. Vol. 5, JIKA. 2020.
Putri E, Lestari R, Prasida D. Hubungan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap pemberian ASI eksklusif. The Corelation Of Mother ’ s Knowledge About Exclusive Breastfeeding To Exclusive Breastfeeding. Jurnal. 2019;7(2):51–6.
Kurnia Prawesti. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WASTING PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PIYUNGAN. 2018.
Muttaqin R, Usman F, Subagiyo A. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Di Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik. Plan Urban Reg Environ J. 2023;11(2).
Supriyanto Y, Paramashanti BA, Astiti D. Berat badan lahir rendah berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan. J Gizi dan Diet Indones (Indonesian J Nutr Diet. 2018;5(1):23.
Abimayu AT, Rahmawati ND. Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunted, Underweight, dan Wasted Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Rangkapan Jaya, Kota Depok, Jawa Barat Tahun 2022. J Biostat Kependudukan, dan Inform Kesehat. 2023;3(2):88.
Aheto JMK. Simultaneous quantile regression and determinants of under-five severe chronic malnutrition in Ghana. BMC Public Health. 2020;20(1):1–12.
Apriluana G, Fikawati S. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2018;28(4):247–56.
Asiah N, Prasetyo E, Birwin A. Kejadian Stunting, Wasting Dan Underweight Pada Balita Di Posyandu Wuring Tengah, Wolomarang, Alok Barat, Kabupaten Sikka, Ntt. Pros Kolok Dr dan Semin Has Penelit Hibah. 2019;1(1):459–69.
Tambunan AD. Analisis Faktor Resiko Wasting pada Balita. J Chem Inf Model. 2019;53(9):1689–99.
Azrimaidaliza. Hubungan antara Pendapatan , Penyakit Infeksi , dan Pola Makan terhadap Kejadian Gizi Kurang pada Balita The Association of Income , Infectious Disease and Feeding Patterns with Undernutrition among Children Under Five. Amerta Nutr. 2022;6(1):259–65.
Galgamuwa LS, Iddawela D, Dharmaratne SD, Galgamuwa GLS. Nutritional status and correlated socio-economic factors among preschool and school children in plantation communities, Sri Lanka. BMC Public Health. 2017;17(1):1–11.
Nurmalasari Y, Anggunan A, Febriany TW. Hubungan Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulantingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 Bulan Di Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Sur. J Kebidanan Malahayati. 2020;6(2):205–11.
Kemenkes. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. Vol. 1, Kementerian Kesehatan RI. 2019. 1 p. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
Syifa Vaozia. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-3 Tahun ( Studi Di Desa Menduran. J Nutr Coll [Internet]. 2019; Available from: http://eprints.undip.ac.id/52257/%0Ahttp://eprints.undip.ac.id/52257/1/878_Syifa_Vaozia.pdf
Rahim FK. Faktor Risiko Underweight Balita Umur 7-59 Bulan. Kemas [Internet]. 2014;9(2):115–21. Available from: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas
Rahmi DM, Fadjar NS. Pengaruh Pendapatan, Kesesuaian Harga Kebutuhan Pokok, Kebiasaan Berbelanja Dan Kesadaran Kesehatan Terhadap Pola Konsumsi. J Dev Econ Soc Stud. 2022;1(4):539–49.
Pratiwi R. Analisis Program Raskin Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Ekonomi Islam. 2016;
Prasetyaningtyas D, Nindya TS. Hubungan Antara Ketersediaan Pangan Dengan Keragaman Pangan Rumah Tangga Buruh Tani. Media Gizi Indones. 2018;12(2):149.
Widnatusifah E, Battung S, Bahar B, Jafar N, Amalia M. Gambaran Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Remaja Pengungsian Petobo Kota Palu. J Gizi Masy Indones J Indones Community Nutr. 2020;9(1):17–29.
Sambo M, Ciuantasari F, Maria G. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Prasekolah. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;11(1):423–9.
Imelda I, Rahman N, Nur R. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Umur 2-5 Tahun Di Puskesmas Biromaru. Ghidza J Gizi dan Kesehat. 2020;2(1):39–43.