Photochemical Tests on Leaves of Kapundung (Baccaurea Racemosa Muell.Arg)

Main Article Content

Susilawati Harahap
Minah Iryanti Harahap
Fitri Oma Ito Harahap
Ichrima Askuri Nabella Harahap

Abstract

The Kapundung plant (Baccaurea Racemosa) has been used for traditional treatments like constipation, eye swelling, arthritis, abscesses, abdominal pain, and facilitating menstruation and urination. This study aims to examine flavonoids, tannins, phenolics, saponins, and alkaloids compounds in Kapundung Leaves. The research is a qualitative-experimental approach carried out by the maceration method and then identifying the chemical content of Kapundung leaves with phytochemical analysis tests in Institut Teknologi dan Kesehatan Sumatera Utara laboratory. The results of the phytochemical test of flavonoid compounds (marked by black colour) were carried out by adding a solution of FeCl31%; alkaloids (marked by black colour) carried out by adding HCl and Wagner's reagent; saponins (marked by the emergence of stable foam for 15 minutes) carried out by adding distilled water which was shaken vigorously and then allowed to stand for 15 minutes; tannins (marked by a blackish green colour) carried out with the addition of FeCl3, and phenolics (marked by black colour) carried out by adding distilled water and FeCl3 solution. Some activities widely used in the pharmaceutical sector such as flavonoids are used as antioxidants, tannins as antidiarrheals, saponins as foaming agents in shampoos, phenolics as antioxidants, and alkaloids as analgesics.

Downloads

Article Details

How to Cite
Harahap, S., Harahap, M. I., Harahap, F. O. I., & Harahap, I. A. N. (2025). Photochemical Tests on Leaves of Kapundung (Baccaurea Racemosa Muell.Arg). International Journal of Public Health Excellence (IJPHE), 4(2), 480–485. https://doi.org/10.55299/ijphe.v4i2.1335
Section
Articles

References

Darmawanti, I. A. P. (2016). Identifikasi dan karakteristik tanaman pewarna alam tenun Pengringsingan Desa Tenganan. Fakultas Pertanian Universitas Udayana, 6(1), 10–18.

Fatmala, J. (2020). Penelusuran dan isolasi fungi endofit batang kapundung (Baccaurea racemosa (Reinw) Muell. Arg) serta penetapan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Jember).

Habibi, A. I. (2017). Skrining fitokimia dan aktivitas antibakteri ekstrak n-heksan korteks salam (Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang).

Haryati. (2018). Skrining fitokimia dan uji aktivitas antijamur ekstrak metanol daun sikkam (Bischofia javanica Blume) terhadap jamur yang diisolasi dari tanaman padi (Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara).

Hermansyah, M. M. (2015). Ekstraksi senyawa fenol dari batang dan daun mangga dengan metode maserasi dan microwave assisted extraction (Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang).

Indraswari, A. (2008). Optimasi pembuatan ekstrak daun dewandaru menggunakan metode maserasi: Parameter kadar total senyawa fenolik dan flavonoid (Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Ishak, A. (2018). Analisis uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan biskuit biji labu kuning (Curcubita sp) sebagai snack sehat. (Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang).

Kumalasari, A., Rakhmawati, E., & Nurhidayati, D. (2020). Uji fitokimia ekstrak daun kemangi. Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 4, 39–44.

Najuwan, M. (2019). Uji fitokimia senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, saponin daun rambutan (Nephelium lappaceum L) sebagai bahan aktif pembuatan sabun (Skripsi, Fakultas Farmasi STIKes Syuhada Padangsidimpuan).

Rusmiati. (2010). Pengaruh metode ekstraksi terhadap aktivitas antimikroba ekstrak metanol daun mimba (Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Santoso, H., Wijaya, M., & Nurrahman, A. (2018). Ekstraksi saponin dari daun waru berbantu ultrasonik: Suatu usaha untuk mendapatkan senyawa penghambat berkembangnya sel kanker. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 3, 12–16.

Sitepu, J. S. G. (2010). Pengaruh variasi metode ekstraksi secara maserasi dengan alat soklet terhadap kandungan kurkuminoid dan minyak atsiri dalam ekstrak etanolik kunyit (Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

K, S. (2014). Uji fitokimia dan aktivitas fraksi etil asetat, kloroform, dan petroleum eter ekstrak metanol alga coklat (Sargassum vulgare) dari pantai Kapong Pemekasan Madura. Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Utami, P. T. (2014). Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun bayur elang (Pterospermum diversifolium) dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) dan identifikasi metabolit sekunder pada fraksi aktif. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu.

Yuda, S. (2017). Karakteristik, skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak air umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara Medan.