The Survival of Mandailing Angkola Language Ecolexicon in Kuling-Kuling Anca Song Lyrics
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
This research is a qualitative research that discusses the survival of the Angkola Mandailing language ecolexicon. This research uses the study of ecolinguistics and lexical semantics. This research data is in the form of Kuling-kuling Anca song lyrics. The data were analyzed using the distributional method. The results of this study indicate that the ecolexicon in Kuling-Kuling Anca song lyrics are parahu 'boat', kukang 'loris', pahu 'fern plant', bulu 'bamboo tree', and rambutan 'rambutan fruit'. These five lexicons still survive in Angkola Mandailing because the song Kuling-Kuling Anca is often played in the Angkola Mandailing area and these lexicons are also still found in the area. From the results of this study, it is known that the introduction of regional lexicons through a song is very effective to preserve the shifting or extinct language lexicon.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Danandjaja, J. (2002). Foklor Indonesia. Pustaka Utama Grafiri: Jakarta.
Directorate General of Natural Resources and Ecosystem Conservation. (2020). Pelepasliaran Seekor Kukang (Nycticebus coucang) di Hutan Kawasan Taman Nasional Batang Gadis. https://ksdae.menlhk.go.id/berita/7615/Pelepasliaran-Seekor-Kukang-Nycticebus-coucang-di-Hutan-Kawasan-Taman-Nasional-Batang-Gadis.html. Accessed 10 October 2024.
Fill, A. dan Muhlhausler, P. (n.d.). The Ecolinguistics Reader: Language, Ecology, and Environment. Continuum: London.
Gultom, J. (2018). Pelestarian Bahasa Ibu (Bahasa Daerah) Melalui Media Sosial. Medan Bisnis Daily. http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/02/21/26170/pelestarian_bahasa_ibu_bahasa_daerah_melalui_media_sosial/. Accessed 10 October 2024.
Kanal Pengetahuan Farmasi UGM. (2022). Paku Sayur (Diplazium esculentum) “Terabaikan” Namun Tidak Bisa “Diabaikan”. https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id/2022/01/12/paku-sayur-diplazium-esculentum-terabaikan-namun-tidak-bisa-diabaikan/. Accessed 10 October 2024.
Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2024). Pentingnya Pelestarian Bahasa Daerah dalam Mempertahankan Keanekaragaman Budaya. https://www.setneg.go.id/baca/index/pentingnya_pelestarian_bahasa_daerah_dalam_mempertahankan_keanekaragaman_budaya. Accessed 10 October 2024.
Mbete, A. M. (2013). Penuntun Singkat Penulisan Proposal Penelitian Ekolinguistik. Vidia: Denpasar.
Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya Offset: Bandung.
Nurdiyanto, E., Resticka, G. A., & Hari Yanti, S. N. (2022). Ekoleksikon Burung Merpati Sebagai Suplemen Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan: Perspektif Ekolinguistik. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, 23(1), 1. https://doi.org/10.19184/semiotika.v23i1.24367
Nasution, L. Y. (2021). Leksikon Pengobatan Tradisional dalam Naskah Masyarakat Mandailing: Kajian Ekolinguistik (Tesis). S-2 Linguistik Universitas Sumatera Utara. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/59068
Nasution, P. (2015). Entitas Metafora Leksikon Flora Mandailing Terhadap Kebudayaannya. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 4(2), 200. https://doi.org/10.26499/rnh.v4i2.33
Pane, F. S. dkk. (2020). Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tentang Pengutamaan Bahasa Indonesia dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah. Strukturasi: Jurnal Ilmiah Magister Administrasi Publik, 2(2).
Pudjiastuti, Titik, dkk. (2018). Kamus Filologi. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
Purnawati, L., Heryana, N., Jupitasari, M., Indonesia, P. B., & Tanjungpura, U. (2023). Ekolinguistik Metafora dalam Lagu Melayu Sambas Karya Bulyan Musthafa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 12(1), 2715–2723. https://doi.org/10.26418/jppk.v12i1.61871
Rahman, A., Yudista, R., Barack, C. F., Wahyuni, I., Budaya, F. I., & Mulawarman, U. (2024). Ekoleksikon Dalam Kumpulan Lagu Daerah Suku Kutai, Kalimantan Timur: Kajian Ekolinguistik. Semiotika, 25, 197–214.
Simamora, N. J. (2023). Pelestarian Bahasa Daerah Bali di Era Globalisasi. Majalah Ilmiah Methoda, 13(2), 126–132.
Tarigan, B. (2017). Kebertahanan dan Ketergeseran Leksikon Flora Bahasa Karo: Kajian Ekolinguistik (Dissertation). S-3 Linguistik Universitas Sumatera Utara.
Umiyati, M. (2011). Ketahanan Khazanah Lingual Pertanian Guyub Tutur Bahasa Bima dalam Perspektif Ekolinguistik Kritis”. Maintenance and Shift”. July 2, 2011. International Seminar Language Maintenance and Shift.
Waluyo, H. J. (2002). Apresiasi Puisi. Gramedia: Jakarta.